April 23, 2012

Alay?

Alay?
Apa se itu?
Anak lebay?
Atau anak layangan?

Aku denger kata-kata ini taun berapa ya? Taun kemaren kalo nggak salah, eh kalo gak gitu ya taun 2010. Pokoknya masih baru lah
Jadi sebenernya siapa yang bikin kata 'alay' sih?
Trus maksudnya si orang itu bikin kata 'alay' apa?
Penting gak sih?
Apa gunanya?
Cuma buat ngejek orang lain?

Yang aku tau dari kebanyakan anak bilang kalo alay itu: bahasanya sok puitis, kalo nulis tulisannya gede kecil dan ada angka-angka nggak jelas apa bacanya, trus nama jejaring sosialnya juga gak banget seperti; ChyanK dYa CelaLu CeLamaNya ---- trus juga fotonya gayanya nggak banget -- pokoknya semua-muanya  serba nggak banget. Itu yang aku tau dari kebanyakan anak bilang sih gitu.
Sekarang aku mau tanya, kalo alay dibilang nggak banget, trus yang iya banget yang kayak gimana dong? Simplenya, yang gak alay kayak gimana?
Kok bisa hal-hal seperti tadi dikategorikan dalam jenis 'alay'?

Jujur deh ya, aku dulu alay kok.
Waktu masih jamannya friendster, duh sumpah deh aku jadi alay pake banget.
Name akun friendster ku panjaaaaaaang, nggak banget juga
Fotoku juga gayanya aduhai gak banget lagi --
Dan gaya nulisku juga masih sangat labil, gede kecil disertai angka-angka yang gak jelas dibacanya --
Tapi pada saat jaman itu, nggak ada istilah 'alay'
So, semua pengguna friendster aku rasa juga pada sama sepertiku.
Karna emang pada saat itu gak ngenal apa itu alay
Dan hal-hal seperti itu tadi dianggap sangat wajar dan biasa.

Itu dulu.
Jaman friendster.
Oke, setelah friendster ada facebook dan twitter.
Tapi yang lebih umum di kalangan remaja labil sepertiku, kayaknya facebook deh. Itu sekitar taun 2009 mungkin.
Itu juga masih pada alay. Hampir sama kayak friendster gitu, cuman kalo friendster alay nya parah --
Akhirnya setelah facebook, ada twitter.
Nah twitter ini baru dibilang nggak alay, tempatnya anak eksis, anak gahoel, atau apa lah, masa' sih? ;)

Awalnya sih emang kayak gitu.
Tapi sekarang twitter pun juga mulai kemasukan dunia alay.
Jadi buat aku, anak alay atau enggaknya itu dinilai bukan dari jejaring sosial yang dia pake, nggak peduli itu friendster, facebook, atau twitter, toh tiga-tiganya sekarang juga udah banyak anak alay. Ya kan?
Jadi alay itu apa sih?

Simple aja.
Alay itu proses menuju kedewasaan.
Friendster. Yang make pasti masih kayak anak SD, atau yah anak kelas 7 SMP lah. Mereka alay, berbuat hal-hal seperti itu, wajar kok, mereka belum ngerti caranya menjadi dewasa.
Dan dari situlah mereka lambat laun akan ngerti apa itu dewasa.
So, lama-lama nanti mereka akan geli sendiri dan pasti bosen juga sama semua yang udah mereka lakuin. Dan setelah mereka mulai menyadari itu, akhirnya mereka merubahnya
Merubah semua. Gayanya, fotonya, nama akunnya, gaya tulisannya. 
Anak alumni friendster dan facebook, akhirnya kini dibukakan pintu hatinya sama Allah buat ngerubah semuanya
Dan mereka sekarang bukan lagi mereka yang dulu
Bukan alay lagi.

Aku juga gitu kok.
Dari alay, kita bisa belajar proses menuju kedewasaan.
Kalo misal orang bilang, "taun 2012 masih jaman ya alay?" Aku nggak setuju sama asumsi kayak gitu.
Ini tentang proses individu menjadi dewasa.
Tiap orang beda-beda.
Biarkan tiap orang menemukan caranya sendiri untuk menuju proses kedewasaan itu.
Termasuk juga alay.
Jangan salahkan mereka yang alay, mereka itu cuma belum dewasa dan belum ngerti gimana caranya dewasa dengan baik dan benar.
So, biarin mereka belajar sendiri dari ke'alay'an itu yang pasti deh lama-lama nanti mereka juga bakal sadar sendiri kok.

Jangan pernah ngehina anak alay, jangan ngejek mereka, jangan salahkan mereka, apalagi aku pernah baca ada yang ngetweet "usir anak alay dari dunia twitter!"
Jangan!
Mereka juga gak salah apa-apa
Mereka juga sama kayak kita.
Apa mereka salah ada di dunia twitter?
Mereka juga pengen seneng kayak kita.
Apa salah?
Seenaknya sendiri mereka diusir dari twitter padahal mereka gak salah apa-apa
Inget kita dulu juga alay, tapi sekarang kita udah ngerti dewasa, ya karna hal alay itu tadi
Sama seperti mereka, cuma masalah waktu kok, entah kapan akhirnya mereka pasti bakal sadar juga kok.
Mereka juga sama-sama makan nasi kayak kita
Mereka juga sama-sama ciptaan Allah, yang dilahirin sama ibu' mereka masing-masing
Gak sepatutnya kita ngehina mereka hanya karna tingkah mereka alay.

So, ya udah lah kasih kesempatan buat mereka temukan sendiri cara mereka menuju kedewasaan.
Oya kedewasaan disini bukan dalam arti kepribadian, sifat, atau apa lah dalam kehidupan sebenernya.
Enggak.
Simple aja, disini kepribadian dan tingkah laku dalam dunia maya.
Catat, cuma dalam dunia maya.
Banyak kok yang udah pada gede, udah pada dewasa, dan pasti udah pada ngerti mana yang baik dan buruk, tapi dalam dunia maya seperti jejaring sosial, mereka masih belum dewasa.
That's different!
Yah nggak perlu aku jelasin I think that's enaugh to explain all my sentences.

Pokoknya, alay itu wajar kok, dari alay kita bisa jadi lebih dewasa ;)


No comments: