May 20, 2012

Relatif?

Banyak hal yang relatif di dunia ini.
Kebahagiaan itu relatif.
Pinter itu relatif.
Cantik/cakep itu relatif.
Jadi dewasa juga relatif.
It depend on you, actually.

Semua hal mungkin bisa jadi relatif.
Eh nggak juga sih ya.
Tunggu, apa sih relatif itu?
Dari semua yang pernah tak baca mengenai relatif, intinya, relatif itu depend on you.
Tergantung bagaimana kamu nilainya, tergantung sudut pandangmu, dan karna itu kamu punya referensi sebagai pembanding.
Mbulet ya kalimatnya? --" Duh ngaku pengen masuk bahasa tapi bikin kalimat ae gak jelas gak isok dipahami dan mbulet -_-
Pokoknya intinya, relatif itu cara nilai sesuatu tiap orang itu beda.

Kebahagiaan itu relatif.
Kalo aku pribadi, kebahagiaanku luengkap karna aku punya keluarga yang juga lengkap dan setia nemenin aku di rumah setiap hari.
Aku yo punya banyak temen-temen yang karakternya beda-beda, tapi itulah yang jadi ciri khas mereka, dan ngebuat berteman sama mereka itu menarik. Mereka setia, mereka temen yang baik, care, dan yeah, masih banyak lagi lah yang gabisa tak jelasin secara rinci disini, intinya you know lah temen yang baik seperti apa.
Bisa bikin ketawa orang-orang disekitar kita itu juga kebahagiaan tersendiri buat aku.
Pokoknya bahagia itu bisa hidup bebas dan ketawa lepas. Intinya, hidup tanpa tekanan dan bisa seneng-seneng sama orang-orang yang nyenengin.
Tapi ada cara orang lain menilai kebahagiaan itu gak seperti itu.
Punya duit banyak, wajah cakep, tajir, rumah mewah, harta berlimpah, mobil banyak. Itu bisa disebut kebahagiaan?
Of course lah, tentu saja iya.
Nggak usah muna' siapa sih yang gak pengen dapet itu semua?
Kalo punya itu semua, serasa jadi orang paling beruntung di dunia ini, serasa jadi orang paling bahagia di muka bumi ini.
Yeah, kaya materi mungkin bisa bikin kita bahagia. Sekali lagi, gak usah munafik, siapa sih yang gak pengen kaya?
Tapi coba perhatikan orang-orang kaya diluar sana. Pernah nyoba tanya ke mereka, bagaimana cara mereka dapet kebahagiaan itu? Apakah mereka sekarang bahagia?
Belum tentu.
Harta berlimpah kayak gitu tapi keluarga gak lengkap.
Mobil banyak tapi mama-papa nya cerai.
Rumah mewah tapi papanya koruptor.
Tajir tapi gak tau ketajiran itu mestinya bisa dinikmati sama siapa, karna dirumah gak ada orang.
Itu gak bisa disebut bahagia.
Mereka emang punya harta berlebih, itu yang orang lihat outside. Tapi faktor insidenya menderita banget.
Karena itu kebahagiaan itu relatif.

Pinter juga relatif.
Ada orang bilang kalo pinter itu yang pake kacamata, kemana-mana bawa buku,duduknya selalu di depan papan tulis, dikelas rajin garap tugas, ulangan bagus-bagus.
Nggak juga sih kalo menurutku.
Pinter itu relatif.
Orang yang tiap harinya suka guyon, bercandaaaaa mulu ternyata otaknya jenius, siapa tau?
Anak yang biasa-biasa aja, tapi pas pembagian rapor dan ranking ternyata masuk 5 besar.
Pinter itu gak harus terus-terusan rajin belajar. Bisa pecah otak kita kalo terus-terusan diisi rumus-rumus matematika, unsur-unsur kimia, maupun simbol-simbol fisika.
Pinter itu pokoknya relatif, anak yang nakal dan bandel banget sebenernya dia pinter, mau bilang apa coba?
Sebenernya kalo aku simpulin sendiri sih ya, menurutku ada 2 macam jenis orang pinter.
Pertama, pinter udah dari sononya, udah dari sebelum lahir, udah digariskan begitu, otaknya ajib, jenius, pinter fren
Kedua, pinter karna rajin.
Karna itu sebagaimanapun nuakal dan bandel banget anaknya, kalo dia termasuk pinter tipe pertama, walopun istilah bahasa jawane gak ngetok i lek pinter. Kembali lagi, relatif. Tergantung orang nilainya, mungkin orang yang gak deket sama dia beranggapan dia itu cengengesan, gak ada serius-seriusnya, tapi beda lagi penilaian anak yang jadi temen sebangkunya. Cengengesan begitu, ternyata otaknya ajib fren.
Kalo aku pribadi gak tau deh  ikut pinter yang tipe mana. Tipe kedua, dibilang rajin aku gak banget --" tapi dibilang pinter dari sononya gak tau juga yah, haha -_- ntar dikira memuji diri sendiri heheh
Jadi gak semua anak pinter itu ada syarat dan kriterianya.
Pinter sih ya pinter aja.
Tergantung penilaian orang lain.

Jadi dewasa wah ini malah sangat relatif.
Ada bermacam-macam tipe orang buat jadi dewasa.
Ada banyak ukuran seseorang bisa dikatakan dewasa.
Sekali lagi, it depend on you, tergantung gimana kamu menilainya.
Mungkin bisa dibayangin sendiri lah, semoga, karna postingan ini udah kepanjangan dan aku males buat bikin kata-kata lagi, daripada ntar kalimatku jadinya malah gak isok dipahami karna terlalu mbulet.
Mending bisa direnungkan sendiri lah gimana semua hal di dunia ini bisa jadi relatif.
Tiap orang berbeda cara nilai dan sudut pandangnya.
Sudah semestinya buka mata yang sebelah lagi, biar tau bener kalo relatif itu cukup penting.
Bisa belajar menghargai pendapat orang lain.

Intinya, kalo ada kerelatifan di dunia ini, maka juga ada ke-respect-an, menghargai.

No comments: